Tampilkan postingan dengan label Isu Wahabi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Isu Wahabi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 September 2013

Seputar Isu Wahabi (7) : Larangan Membangun Bangunan di atas Kubur


RI : Sekarang saya amat paham. Kalau masalah membangun sesuatu di atas kubur berupa rumah kecil atau cungkup di atas kubur, apakah hal ini juga dilarang dalam agama Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-?

AF : Hal ini juga terlarang dalam agama!!! Kalau anda pernah mendengar bahwa orang Wahabi melarangnya, maka ketahuilah bahwa mereka telah benar dan mencocoki ajaran Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam melarang hal itu.

RI : Kenapa mereka melarang? Apa dasarnya dalam Sunnah?

AF : Mereka melarang membuat bangunan di atas kubur, karena Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- melarangnya.

Minggu, 22 September 2013

Seputar Isu Wahabi (6) : Wahabi Meratakan Kuburan


RI : Sejauh mana pandangan anda tentang tuduhan sebagian orang bahwa dakwah Wahabi memakai cara-cara yang disebut dengan istilah ‘Badui-Wahabi’, yakni cara-cara barbar, kekerasan, dan agresif, misalnya penghancuran kuburan dan diratakan dengan tanah.

AF : Meratakan kuburan bukanlah cara-cara badui atau barbar!! Bahkan itu merupakan sunnah Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-!!! Tidakkah anda pernah membaca sebuah hadits yang menjelaskan hal itu?

RI : Kayaknya pernah. Cuma tidak hafal.

AF : Baiklah kami akan bawakan kepada anda sejumlah hadits tentang sunnahnya meratakan tanah kuburan agar kita tahu bahwa itu bukan cara barbar alias badui, bahkan itu adalah sunnahnya kakek sang Habib, yakni Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-.

Kamis, 19 September 2013

Seputar Isu Wahabi (5): Wahabi Membunuhi Ulama'? Wahabi dan Sufi?


RI : Betulkah Wahabi menguasai Makkah dan Madinah dengan berbagai cara sampai banyak ulama menjadi korban?

AF : Pertama, Ahlus Sunnah yang dikenal dengan “Wahabi” bukanlah manusia badui yang jahil. Mereka melakukan dakwah dan peperangan berdasarkan bimbingan wahyu. Kedua, dikatakan bahwa banyak ulama menjadi korban. Nah, ulama siapa dulu? Kalau ulama pembela kesyirikan, maka mereka diperangi setelah tegaknya hujjah[7]. Mereka telah dinasihati dan disampaikan hujjah, namun mereka tetap melawan, bahkan memerangi bendera tauhid yang dikibarkan oleh Syaikh.[8]

Senin, 16 September 2013

Seputar Isu Wahabi (4): Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah Dakwah yang Keras, Radikal, Ekstrim?


RI : Betulkah dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab keras, radikal, ekstrim dan semacamnya?

AF : Dakwah beliau bukanlah dakwah yang keras, bahkan beliau orang yang dikenal lembut kepada manusia di zamannya. Sebagian orang mengira beliau keras, karena memerangi sebagian orang-orang yang memerangi beliau. Sudah suatu perkara lumrah jika orang lain memerangi kita, maka pasti kita juga melakukan perlawanan. Misalnya, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mendakwahi mereka dengan tauhid dan melarang mereka dari berbuat syirik. Mereka akhirnya marah, melawan, memfitnah dan menolak serta memerangi dakwah beliau. Disinilah terjadi peperangan.

Kalau beliau dikatakan radikal, maka juga kurang tepat. Dari sisi mana dikatakan radikal[6]. Kalau dikatakan ekstrim (berlebihan), maka dakwah beliau tidaklah melebihi batas agama. Beliau mendakwahkan tauhid, masak dibilang radikal atau ekstrim. Justru orang yang menolak tauhid dan memelihara syirik itulah yang ekstrim!! Yakni, ekstrim dalam kesyirikannya!!!
***

[6] Kalau sekedar menuduh, maka semua orang bisa melakukannya. Tapi yang berat adalah pertanggungjawabannya di depan Allah!!
 
***

Dari wawancara Redaksi al-Ihsan dengan Al-Ustadz Abul Fadhilah Al-Makassariy

http://pesantren-alihsan.org/meluruskan-wawancara-habib-ali-hasan-bahar-seputar-isu-wahabi.html  

Kamis, 05 September 2013

Seputar Isu Wahabi (3) : Wahabi ingin menguasai Indonesia???



RI : Betulkah Wahabi (baca: Ahlus Sunnah) di Indonesia punya misi ingin menguasai Indonesia baik dari sisi teritorial, maupun ekonomi?

AF : Dakwah Ahlus Sunnah bukanlah dakwah yang cinta kekuasaan, sehingga tidak tepat jika mereka pun dituduh demikian. Cuma memang dewasa ini dakwah Ahlus Sunnah yang mereka gelari dengan “Wahabi” amat berkembang pesat dengan berbagai macam fasilitas yang memudahkan dakwah dari bantuan Timur Tengah. Hal inilah membuat sebagian orang cemburu dan hasad serta sakit hati dan resah.

Padahal yang disebarkan oleh Ahlus Sunnah adalah dakwah kepada kebaikan. Namun anehnya mereka tetap resah. Sementara kalau dakwah Syi’ah, JIL, LDDI, Ahmadiyah dan lainnya yang tersebar, maka mereka tak resah seperti resahnya mereka saat melihat perkembangan pesat dakwah Ahlus Sunnah yang mereka namai dengan “Wahabi”. Sungguh sikap seperti ini tak adil!!

Rabu, 04 September 2013

Seputar Isu Wahabi (2) : Biografi Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab



RI : Siapakah sebenarnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab? Dilahirkan dimana?

AF: Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang lahir dalam lingkungan ulama. Nama asli beliau adalah Muhammad bin Abdil Wahhab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rosyid bin Barid bin Muhammad bin Barid bin Musyrif bin Umar bin Mi’dhod bin Idris bin Ali bin Muhammad bin Alawiy bin Qosim bin Musa bin Mas’ud bin Uqbah Mas’ud bin Haritsah bin Amer bin Robi’ah bin Sa’idah bin Tsa’labah bin Robi’ah bin Mulkan bin Adi bin Abdi Manah bin Tamim[3].

Beliau dilahirkan pada tahun  1115 H di Uyainah salah satu tempat di Negeri Najd dan wafat  1206 H dengan umur 91 tahun. Orang tua beliau adalah seorang ulama di zamannya.

Seputar Isu Wahabi (1) : Dakwah Wahabi



Meluruskan Wawancara Habib Ali Hasan Bahar Seputar Isu Wahabi
Oleh: Redaksi al-Ihsan dan Al-Ustadz Abul Fadhilah Al-Makassariy

[Makassar/June 18th, 2013] Para pembaca yang budiman, kali ini kami akan melakukan wawancara sebagai bentuk usaha dalam meluruskan pemahaman tentang siapa itu “Wahabi”. Artikel ini lahir saat kami usai membaca sebuah artikel dalam bentuk wawancara yang di dalamnya sebagai pembicara yang diwawancarai adalah Habib Ali Hasan Bahar, mantan Ketua Habaib DKI Jakarta, kepada Moh Anshari dari Indonesia Monitor.[1] Dia juga merupakan alumunus Universitas Kerajaan Yordania yang kini aktif di Islamic Centre Kwitang dan UIN Jakarta.

Wawancara dengan Sang Habib berkisar seputar keresahannya terhadap munculnya Dakwah Wahabi (yakni, Ahlus Sunnah). Semua hasil wawancara itu dibangun di atas sangkaan tanpa bukti yang jelas. Padahal Allah -Azza wa Jalla- berfirman,

Pembelaan

Download Audio dan Video Menyingkap Hakikat Wahabi oleh Ustad Dzulqarnain Muhammad Sunusi

Kajian Ilmiah MENYINGKAP HAKIKAT WAHABI PEMATERI: Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi [Pengasuh Pesantren As-Sunnah Makassar] WAKTU:...