Tampilkan postingan dengan label Fadhlul Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fadhlul Islam. Tampilkan semua postingan

Selasa, 29 Mei 2012

09-Fadhlul Islam - Keutamaan Islam bagian 9: Bab Bahwa Allah Menghalangi Taubat Pelaku Bid’ah

BAB BAHWASANYA ALLAH MENGHALANGI TAUBATNYA PELAKU BID’AH

Ini diriwayatkan dari hadits Anas dan dari riwayat-riwayat mursal Al-Hasan. Dan Ibnu Wadhoh menyebutkan dari Ayyub, dia berkata: “Dulu diantara kami ada seseorang yang memiliki suatu pemikiran (bid’ah), kemudian dia meninggalkan pemikirannya tersebut. Kemudian aku mendatangi Muhammad bin Sirin, kemudian aku berkata (kepadanya), “Apakah kamu tahu bahwa fulan telah meninggalkan pemikirannya.” Maka Muhammad bin Sirin berkata, “Lihatlah kemana dia berpindah! Sesungguhnya akhir perkaranya lebih dahsyat dari awalnya. “Mereka keluar dari Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari sasarannya kemudian tak kembali lagi.”

Ahmad bin Hanbal pernah ditanya tentang makna hal itu, maka beliau menjawab,“Mereka tidak diberi taufik untuk bertaubat.”

08-Fadhlul Islam - Keutamaan Islam bagian 8: Bab Bahwa Bid’ah Lebih Dahsyat daripada Dosa Besar

BAB TENTANG BID’AH LEBIH BERBAHAYA DARIPADA DOSA-DOSA BESAR

Dan firman Allah ta’ala: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS.An-Nisa:48).

Dan firman-Nya: “Maka siapakah yang lebih zholim daripada orang-orang yang membuat kedustaan terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?” (QS. Al-An’am: 144).

Dan firman-Nya: “(Ucapan mereka) itu menyebabkan mereka memikul dosa-dosa mereka sendiri dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.” (QS. An-Nahl: 25).

Dan dalam Ash-shohih bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang orang-orang khowarij:  Di mana saja kalian temui mereka, bunuhlah mereka. Seandainya saja aku menjumpai mereka, sungguh aku akan membunuh mereka sebagaimana pembunuhan kaum ‘Ad.”

Dan di dalam Ash-Shohih, bahwa Rosulullah shallallahu‘alaihi wa sallam: “Melarang untuk membunuh penguasa yang fajir.”
Dan dari Jarir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya ada seorang laki-laki yang bersedekah kemudian orang-orang mengikuti (perbuatannya itu), maka Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  “Barangsiapa menghidupkan suatu sunnah yang baik (sunnah hasanah) di dalam Islam maka baginya pahala sunnah yang baik tersebut, dan pahala orang-orang yang melakukan sunnah yang baik itu setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang menghidupkan suatu sunnah yang jelek (sunnah sayyiah) di dalam Islam, maka dia akan menanggung dosa sunnah yang jelek itu dan dosa orang-orang yang melakukan sunnah yang jelek itu setelahnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim.

Dan Al-Imam Muslim meriwayatkan yang semisal dari hadits Abu Huroiroh, dan lafadznya: “Barangsiapa yang mengajak kepada hidayah”. Kemudian bersabda: “Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan.”

07-Fadhlul Islam - Keutamaan Islam bagian 7: Bab Kewajiban Memeluk Islam Secara Sempurna dan Meninggalkan (Agama) Lain

BAB WAJIB MASUK KE DALAM ISLAM SECARA SEMUANYA DAN MENINGGALKAN YANG SELAINNYA


Dan firman Allah ta’ala: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan.” (QS.Al-Baqoroh:208)

Dan firman Allah ta’ala: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu?” (QS.An-Nisa’: 60)

Dan firman Allah ta’ala: “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka.” (QS.Al-An’am: 159)

Ibnu Abbas radhiyallahu‘anhuma berkata tentang firman Allah: “Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram,” (QS.Ali‘Imron:106): “Wajah-wajah ahlussunnah dan pemegang persatuan akan menjadi putih, sedangkan wajah- wajah ahlu bid’ah dan pengikut perselisihan akan menghitam.”

Dan dari ‘Abdullah bin ‘Amr, dia berkata, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh akan datang pada umatku perkara yang datang pada Bani Isroil,seperti satu sandal mengikuti yang lain. Sampai jika ada diantara mereka yang mendatangi ibunya (menzinainya) dengan terang-terangan, maka sungguh pada umatku akan ada orang yang melakukan hal itu. Sesungguhnya Bani Isroil berpecah menjadi 72 golongan, dan umatku akan berpecah menjadi 73 golongan. Semuanya di neraka kecuali satu golongan.”  Para shohabat bertanya, “Siapakah satu golongan itu, wahai Rosulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihiwa sallam menjawab: “Apa yang aku dan para shohabatku berada di atasnya.”  

Maka seorang mukmin yang mengharap pertemuan dengan Allah, hendaknya memperhatikan perkataan ash-shodiqul masduq (yang benar dan dibenarkan) dalam konteks ini khususnya sabda Rosulullah: “Apa yang aku dan para shohabatku berada di atasnya.” Duhai andainya ada nasehat yang mencocoki hati-hati itu dalam keadaan hidup.

Hadits itu diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dan dia juga meriwayatkan dari hadits Abu Huroiroh dan menshohihkannya, akan tetapi di dalamnya tidak ada penyebutan tentang neraka. Penyebutan tentang neraka itu ada dalam hadits Mu’awiyah yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dan Abu Dawud, di dalamnya (ada lafadz): “Akan muncul di antara umatku, beberapa kaum yang dijangkiti oleh hawa-hawa nafsu sebagaimana penyakit anjing gila menjangkiti penderitanya yang tidak ada satu uratpun bahkan satu persendianpun melainkan dijangkiti olehnya.”

Dan telah lewat sabda Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Orang yang mengharapkan (untuk melanggengkan, menyebarkan, atau menerapkan) sunnah jahiliyah dalam Islam.”



06-Fadhlul Islam - Keutamaan Islam bagian 6: Bab Tentang Keluar dari Penamaan Islam

BAB TENTANG KELUAR DARI SERUAN-SERUAN ISLAM


Dan firman Allah ta’ala: “Dia (Allah) telah menamai kalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini.” (QS.Al-Hajj:78).

Dan dari Al-Harits Al-Asy’ari, dia menceritakannya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Aku memerintahkan kalian dengan lima hal yang diperintahkan Allah kepadaku (yaitu) untuk mendengar, untuk taat, untuk berjihad, untuk hijroh, dan untuk bersatu dengan al-jama’ah. Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan al-jama’ah sejarak sejengkal, maka berarti telah melepaskan tali Islam dari lehernya, kecuali dia kembali. Dan barangsiapa yang menyeru dengan seruan jahiliyah, maka dia termasuk dari kumpulan penghuni neraka jahannam.” Kemudian seseorang berkata kepada beliau, “Wahai Rosulullah, meskipun dia sholat dan puasa? “Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Meskipun dia sholat dan puasa. Maka serulah dengan seruan-seruan Allah yang memberi nama kalian (seperti) kaum muslimin, kaum mukminin, dan hamba-hamba Allah.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi. Beliau At-Tirmidzi berkata: Ini hadits hasanshohih.)

Dan dalam Ash-shohih: “Barangsiapa yang meninggalkan al-jama’ah sejarak satu jengkal, maka jika dia mati maka dia mati dengan cara jahiliyah.”

Dan didalam Ash-Shohih: “Apakah kalian menyeru dengan seruan jahiliyah padahal aku berada di antara kalian?” Berkata Abul ‘Abbas rohimahullah: “Setiap seruan yang keluar dari seruan Islam dan Al-Qur’an baik secara nasab, secara daerah, jenis, madzhab, atau thoriqoh maka itu termasuk penisbatan jahiliyah. Bahkan ketika seorang Muhajirin dan seorang Anshor saling bertengkar. Kemudian orang Muhajirin itu menyeru, “Wahai kaum Muhajirin tolonglah!” Kemudian orang Anshor itu menyeru, “Wahai orang-orang Anshor tolonglah!”Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apakah kalian menyeru dengan seruan jahiliyah padahal aku berada di antara kalian?” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat marah dengan ucapan tersebut.” Selesai ucapan beliau rohimahullah.

05-Fadhlul Islam - Keutamaan Islam bagian 5: Bab Kewajiban Mencukupkan Diri dengan (Al-Qur’an)

BAB MERASA CUKUP DENGAN MENGIKUTI AL-QUR’AN DARIPADA (KITAB-KITAB) YANG LAINNYA

Dan firman Allah ta’ala: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS.An-Nahl:89).

Al-Imam An-Nasa’i dan yang lainnya meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau melihat selembar dari At-Taurot di tangan ‘Umar radhiyallahu‘anhu. Kemudian beliau berkata: “Apakah kamu merasa bingung wahai Ibnul Khoththob? Sungguh aku telah datang kepada kalian dengannya dalam keadaan putih bersih. Kalau seandainya Musa hidup dan kalian mengikutinya serta kalian meninggalkanku, niscaya kalian akan sesat.”

Dan dalam satu riwayat: “Kalau seandainya Musa hidup, dia tidak boleh kecuali mengikutiku.” Kemudian ‘Umar berkata: “Aku ridho Allah sebagai Robb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai rosul.”


Pembelaan

Download Audio dan Video Menyingkap Hakikat Wahabi oleh Ustad Dzulqarnain Muhammad Sunusi

Kajian Ilmiah MENYINGKAP HAKIKAT WAHABI PEMATERI: Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi [Pengasuh Pesantren As-Sunnah Makassar] WAKTU:...