Kitab Ahkam Tamanniil Maut ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah?
Syaikh Shalih al-Fauzan berkata dalam kitab “Ar-Raddu ‘ala Faishol MurodAli Ridho fiimaa Kutubihi ‘an sya’ni al-amwaati wa ahwaalihim[1]” [link cadangan]
“Kitab
Ahkam Tamanniil Maut ini
tidak diketahui pengarangnya. Sedangkan penisbatannya kepada Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab
adalah suatu kesalahan yang terjadi dari sebagian orang yang dinisbatkan pula
ke Universitas Al-Imam Muhammad bin
Su’ud Al-Islamiyah, ketika universitas melakukan pengumpulan karangan-karangan Asy-Syaikh
Muhammad bin ‘Abdul Wahhab.
Penyebab kesalahan yang terjadi yaitu mereka menemukan tulisan pada
manuskripnya bahwa kitab ini ditulis dengan khot seorang yang bernama Muhammad bin ‘Abdul Wahhab.
Sehingga mereka mengira bahwa kitab ini adalah karya
asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Ketika
dilakukan penelitian: nampaklah bahwa kitab ini bukan karya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab, karena di dalamnya ada sesuatu yang bertolak belakang dengan
metode dan dakwah beliau yang tegak di atas Al-Kitab dan As-Sunnah, serta
memperingatkan dari kesyirikan,
bid’ah, khurafat, dan penyelisihan-penyelisihan syari’at lainnya yang
dimuat oleh kitab ini mengenai perihal orang-orang yang telah meninggal.
Pihak
universitas telah menyebarkan sebuah risalah kecil dari karyaku yang berjudul “Ibthalunisbati Kitaabi Ahkami Tamanniil Maut ilaa Syaikhil Islam Muhammad bin ‘AbdilWahhab”
(Pembatalan penisbatan kitab “ahkam tamanniil maut” kepada Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab).[link cadangan]
Download
(Pembatalan penisbatan kitab “ahkam tamanniil maut” kepada Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab).[link cadangan]
Download
Risalah ini
telah disebarluaskan, kemudian dicetak kembali. Dan sekarang dapat ditemukan di
toko-toko buku. Rektor universitas telah memberi pendahuluan untuk risalah
kecil ini, beliau mengatakan di dalam pembukaannya:
“Universitas telah menerima beberapa
peringatan yang berhubungan dengan karangan-karangan beliau rahimahullah, dan diantaranya:
(peringatan) bahwasannya risalah “Ahkam
Tamanniil Maut” yang disebarkan pada jilid kedua dalam bidang fiqih
bukanlah tulisan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, karena bertentangan
dengan karangan-karangan, risalah-risalah dan jawaban-jawaban beliau yang
lainnya. Sedangkan penisbatan kepada beliau terjadi karena jalan yang keliru.”
Beliau juga
mengatakan:
“Apa yang terjadi adalah karena kekeliruan,
dan penyebabnya adalah tulisan yang terdapat di permukaan manuskripnya, bahwa
manuskrip ini ditulis dengan khot Muhammad bin Abdul Wahhab, sehingga
perkaranya menjadi samar bagi orang-orang yang melaksanakan pekerjaan ini.
Jarang orang yang tidak tersalah sedangkan Allah memaafkan kekeliruan dan
kealpaan.
Pihak universitas telah bergegas untuk menerbitkan
risalah ini, yang isinya menetapkan bahwa penisbatan kitab Ahkam Tamanniil Maut kepada Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul
Wahhab adalah tidak benar, semoga yang terkandung di dalamnya menjadi
keterangan yang jelas dan jawaban yang cukup untuk menghilangkan seluruh
keraguan, agar semuanya tahu bahwa kitab ini bukan termasuk karangan Asy-Syaikh
dan pihak universitas tidak mengijinkan bagi seorangpun untuk mencetaknya dan
menyebarkannya.”
Bersamaan dengan
keterangan yang jelas dan penolakan yang pasti ini, datanglah penulis buku
ringkasan ini (Faishol Murod)[2],
lalu dia menisbatkan Kitab Ahkam
Tamanniil Maut kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab,
padahal beliau berlepas tangan darinya. Kemudian penulis menyebarkannya kepada
manusia. Ini termasuk pengkelabuhan dan kedusstaan atas nama ulama. Tiada daya
dan kekuatan kecuali dengan Allah.
Keterangan
tentang ketidakbenaran penisbatan kitab ini kepada Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahhab, teranggap sebagai pembuktian ketidakbenaran
penukilan dari beliau rahimahullah pada bagian ini dan bagian-bagian yang lain
dari kitab kecil yang tengah kita bantah ini. Karena kitab tersebut tidak
diketahui pengarangnya, laksana orang yang tidak diketahui nasabnya. Maka yang
demikian itu tidak perlu dihiraukan.”
–Selesai nukilan ucapan Syaikh Al-Fauzan-
Surakarta, 21 Ramadhan 1434 H
Disalin oleh
BaharudinWahidA@gmail.com
Untuk
Maktabah at-Tamimi http://maktabah-attamimi.blogspot.com
[1]
Edisi terjemah: Koreksi Aqidah Anda
Tentang Mayit, Penerjemah: Abu Muhammad Miftah; Penerbit Gema Ilmu,
cet. 2, 2008 hal. 21-23
[2]
Yakni kitab yang ditulis Faishol
Murod Ali Ridho berjudul Al-‘Ulama’ wa Aqwaluhum fi Sya’ni
Al-Amwat wa Ahwalihim yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dengan judul Yang Hidup
Memberi – Yang Mati Menerima oleh Muhammad Ahmad Vad’aq , Penerbit:
Ponpes Al-Khairat, Pengasinan, Bekasi, Juli 2009
[3] Download Resensi Kitab "Koreksi Aqidah Anda tentang Mayik. pdf Klik Disini
[3] Download Resensi Kitab "Koreksi Aqidah Anda tentang Mayik. pdf Klik Disini
Fitnah kpd Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan kitab ini dijadikan pula untuk senjata Sekte sesat syi'ah dan Sufy untuk mempengaruhi masyarakat dengan Kesesatannya .
BalasHapusNa'am. Betul sekali.
Hapus2018 Dan masih ada yang menisbahkan kitab teraebut sebagai karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
BalasHapushttp://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42122
Terimakasih atas Admin yg sudah bersediah share ilmu dari buku tersebut, semoga tulisan ini semakin banyak kaum muslimin ketahui, aamiin.
HapusMualifat Syaikh Muhammad (yg didalamnya Ada ahkam tamanil maut-) terbit Tahun 1976 M
BalasHapusBuku Ibthalu nasab kitab ahkamu tamanil maut- Shalih Al Fauzan terbit 1992 M
Kalau tidak ada namanya kenapa di katakan bukan karangan abdul wahhab, bisa saja itu benar ,kalau pun ajarannya, berbeda dengan yang lain ,mungkin saja membenarkan ajaran, yang lain.
BalasHapusJika orang berpaham betolak belakang denga kita ahkam tamanil maut
BalasHapusPasti ia mengatakan kitab ini bukanlah karangan muhammad bin abdul wahab tetapi yg menerbitkan dan menyebar luaskan justru universitas bin sa'ud
Inilah allah menunjukan bahwa banyak hadits nabi yg mereka dustakan
Apa hak beliau (Syaikh Shalih Fauzan) membatalkan kitab orang lain? ini namanya pembajakan
BalasHapusAliran Wahabi nda heran merombak kitab kitab kitab ulama sendiri di batalkan apalagi ulama selain mereka ..
Hapusalhamdulillah
BalasHapus