RI : Oh, gitu ya. Baiklah. Saya
mau bertanya kepada Ustadz Abul Fadhilah, “Ada orang yang menuduh bahwa Ahlus
Sunnah yang mereka gelari “Wahabi” adalah kaum suka menganggap orang yang
berbeda dengan mereka sebagai kafir“. Betulkah tuduhan itu?
AF : Tuduhan ini tak betul. Ahlus Sunnah
saat menghadapi orang yang berbeda dalam perkara ijtihad, tidaklah mudah
mengkafirkan orang!! Orang yang terjerumus saja dalam kekafiran dan kesyirikan,
mereka tak kafirkan langsung, tanpa memperhatikan syarat-syaratnya. Ahlus
Sunnah tidaklah demikian. Mereka amat menjaga lisannya dari mengkafirkan orang.
Adapun orang-orang yang terjatuh dalam
kekafiran setelah terpenuhinya syarat-syarat bolehnya mengkafirkan orang, maka
Ahlus Sunnah memang telah mengkafirkan beberapa orang semisal, Musailamah
Al-Kadzdzab, Al-Hallaj, Ibnu Arabi, Mirza Ghulam Ahmad, Jahm bin Shofwan dan
lainnya.
Ini bukan sikap ekstrim!! Bahkan sikap
pertengahan yang selalu dipijaki oleh Ahlus Sunnah!!!
RI : Bagaimana tanggapan anda
tentang orang yang menyatakan bahwa Wahabi (baca : Ahlus Sunnah) suka menuduh
bid’ah dan suka mengafirkan, tidak toleran, kaku, literalis?
AF : Ahlus Sunnah dari zaman Nabi
-Shallallahu alaihi wa sallam- sampai zaman Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab,
bahkan sampai sekarang, mereka tidaklah mudah mencap orang sebagai ahli bid’ah,
kafir, musyrik, munafik, kecuali setelah terpenuhinya syarat-syarat dalam
menghukumi seseorang.
Justru kita bisa balik menyatakan bahwa
orang yang tidak membid’ahkan, dan tidak mengkafirkan orang, maka ia adalah
orang yang jahil tentang agama, manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Memang Ahlus Sunnah mengakui bahwa
bermudah-mudah dalam mengafirkan atau membid’ahkan dengan tanpa memerhatikan
syarat-syarat dalam hal itu dan penghalangnya, maka pelakunya jelas salah[10].
Tapi apakah Ahlus Sunnah yang dirumorkan selama ini, salah dalam menerapkan hal
itu? Kalau salah apa buktinya?! dan apa kaedah dan dasarnya?!!
Orang-orang yang menyalahi jalannya
ahlus Sunnah dalam hal ini justru akan menjadi alat bagi orang asing dalam
memecah belah kaum muslimin, tanpa mereka sadari.
***
***
[10] Seperti yang dilakukan oleh
sebagian pembesar Ikhawan Al-Muslimin, HTI, dan lainnya
***
Dari wawancara Redaksi al-Ihsan dengan Al-Ustadz Abul Fadhilah Al-Makassariy
http://pesantren-alihsan.org/meluruskan-wawancara-habib-ali-hasan-bahar-seputar-isu-wahabi.html
Dari wawancara Redaksi al-Ihsan dengan Al-Ustadz Abul Fadhilah Al-Makassariy
http://pesantren-alihsan.org/meluruskan-wawancara-habib-ali-hasan-bahar-seputar-isu-wahabi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel kami. Besar harapan kami untuk bisa membaca komentar para pengunjung. Dan berkomentar lah dengan nama (jangan anonim), dan jika berkenan isikan email/website anda supaya saya bisa mengunjungi balik anda semua. terima kasih.