Di
sini kami menyatakan sebagian tokoh yang terpengaruh dengan dakwah Syaikh al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab.
Sayang sekali sepanjang pengetahuan penulis nama mereka tersebar di dalam
risalah ataupun kitab yang membahas hal itu.
‘Abbas
al-Azawi, seorang yang berasal dari Iraq menyatakan pengaruh dakwah Syaikh
al-Imam di negerinya sebagai berikut:
(Al-Ustadz Abdul Aziz Bek bin Abdullah Bek
al-Shawi [41] telah mengunjungi negeri Najd dalam perjalanannya menunaikan
kewajiban Haji. Disana beliau mengadakan perundingan dengan keluarga al-Sa’ud.
Hasil dari perundingan tersebut adalah beliau tertarik dengan pegangan mereka
lalu membawanya ke Negara Iraq dimana akhirnya beliau menjadi pendakwah kepada dakwah
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Ustadz Abdul Aziz membuat keputusan tersebut
setelah melakukan penyelidikan teliti selama beberapa tahun. Diantara hal yang
menyebabkan beliau mengambil keputusan tersebut adalah saat beliau melihat
kemungkaran yang dilakukan kaumnya serta dibandingkan dengan keshahihan
pegangan assalafiyah sehingga nyata akan kebenarannya.) [42]
Al-Azawi
menyebutkan nama Syaikh ‘Ali al-Suwaydi
[43] sebagai salah satu ulama’ yang terpengaruh dengan dakwah Syaikh al-Imam
Muhammad bin Abdul Wahhab. Tokoh ini disifatkannya sebagai seorang alim yang
menyeru umat Islam untuk berpegang teguh dengan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu
sumber penting madzhab salafush
shaleh. [44] Dinyatakan bahwa Syaikh ‘Ali al-Suwaidy telah menyeru pemerintah
Baghdad bernama Sulayman Basha
al-Shaghir agar berpegang teguh kepada dakwah as-salafiyah. [45]
Syaikh Ahmad bin
Muhammad al-Katalani
[46] mengarang sebuah risalah berjudul al-Sayyib al-Hattal fi Kashf Syibh Ibn Kamal [47]
untuk mempertahankan serta menolak segala kedustaan dan kekeliruan terhadap
dakwah Syaikh al-Imam. Beliau menunjukkan bukti-bukti yang nyata dan meyakinkan
bahwa dakwah Syaikh al-Imam Muhammad bin Abdul wahhab merupakan dakwah yang
menyeru kepada madzhab Ahlus Sunnah wal
Jama’ah.
***
[41]
Penulis tidak berkesempatan mengulas lanjut tentang tokoh ini.
[42]
Silahkan lihat Kitab Zikra ‘Abi al-Sana’i
al-Alusi karangan ‘Abbas al-Azawi, Syarikat al-Tijarah wa al-Toba’ah ,
Baghdad, 1377 H, hlm. 37.
[43]
Beliau adalah ‘Ali bin Muhammad Sa’id al-Suwaydi, seorang sejarawan serta ahli
hadits yang alim dalam ilmu silsilah nasab dan kesusasteraan Arab. Dilahirkan
di Baghdad dan meninggal dunia di kota Damsyik pada tahun 1236 H. Beliau
merupakan penulis beberapa kitab. Yang paling terkenalnya adalah ‘Aqd
alSamin fi Bayan Masa’il al-Din .
Silahkan lihat al-Misk al-azfar, hlm.
140 dan al-Mu’jam al-Mu’allifin, Jil.
7, hlm. 200.
[44]’Abbas
Azawi, Zikra ‘Abi al-Sana’I al-Alusi, hlm.
37-38 (secara ringkas).
[45]
Silahkan lihat kitab A’yun al-Qarn
al-Thalith ‘Asyar Karangan Khalil
Maryam Bek, cetakan kedua, Mu’assasah al-Risalah, 1977 M, hlm. 165.
[46]
Penulis tidak mengulas tokoh ini. Dalam hal ini, penulis mengemukakan
pertanyaan tentang al-Katalani kepada Syaikh
Abdullah al-Khalifi seorang imam di Masjidil Haram. , Mekah pada bulan
Dzulqaidah 1406 H. Ini karena beliau pentashhih (orang yang membuat pembetulan)
terhadap kitab al-Sayyib al-Hattal, karangan
al-Katalani. Namun penulis tidak menerima jawaban apapun dari beeliau.
[47]
Kitab ini dicetak pada tahun 1385 H oleh Maktabah al-Islami, Beirut. Ia dicetak
dengan digabingkan beserta dengan kitab-kitab lain sehingga dikenal dengan Jawab al-Jama’ah namun tidak dinyatakan
nama pengarangnya. Wallaahu a’lam.
***
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari "Membersihkan Salah Faham Terhadap Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab" Buku 1[Bahasa Malaysia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel kami. Besar harapan kami untuk bisa membaca komentar para pengunjung. Dan berkomentar lah dengan nama (jangan anonim), dan jika berkenan isikan email/website anda supaya saya bisa mengunjungi balik anda semua. terima kasih.