Lalu, kalau dia mengatakan sama sekali tidak
mempersekutukan sesuatupun dengan Allah. Dan sekali-kali tidak, akan tetapi,
berlindung (iltija’) kepada orang- orang shalih bukanlah perbuatan syirik.
Maka katakan kepada dia, ”Jika kamu sudah mengakui,
bahwasanya Allah telah mengharamkan syirik, itu melebihi dari pada mengharamkan
zina, dan kamu mengakui pula, bahwasanya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, maka masalah apa yang diharamkan Allah dan Dia sebut bahwasanya Dia
tidak akan mengampuninya itu?"
Pasti dia tidak akan tahu. Maka, katakan lagi
kepadanya: “Lantas bagaimana kamu membebaskan dirimu dari melakukan syirik,
sementara kamu sendiri tidak mengetahui syirik itu. Atau bagaimana Allah
mengharamkan syirik itu atas kamu dan Dia menyebut bahwasanya Dia tidak akan
mengampuni dosa syirik itu, sementara kamu tidak menanyakan apa itu syirik dan
tidak mengetahuinya. Apakah kamu mengira, bahwa Allah mengharamkan syirik,
tapi tidak menerangkannya kepada kita?"
-----------
. فإن قال
أنا لا أشرك بالله شيئاً حاشا وكلا ولكن الالتجاء إلى الصالحين ليس بشرك، فقل له: إذا
كنت تقر ان الله حرم الشرك أعظم من تحريم الزنا وتقر أن الله لا يغفره، فما الذي
حرمه الله وذكر أنه لا يغفره، فإن كان لا يدري، فقل له: كيف تبرئ نفسك من الشرك وأنت
لا تعرفه؟ أم كيف يحرم الله عليك هذا ويذكر أنه لا يغفره ولا تسأل عنه ولا
تعرفه، أتظن أن الله يحرمه ولا يبينه لنا؟؟
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel kami. Besar harapan kami untuk bisa membaca komentar para pengunjung. Dan berkomentar lah dengan nama (jangan anonim), dan jika berkenan isikan email/website anda supaya saya bisa mengunjungi balik anda semua. terima kasih.