Tampilkan postingan dengan label Fadhlul Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fadhlul Islam. Tampilkan semua postingan

Selasa, 29 Mei 2012

04-Fadhlul Islam - Keutamaan Islam bagian 4: Bab Firman Allah Ta’ala: “Barangsiapa yang mencari agama yang bukan islam, sekali-kali tidaklah (agama itu) akan diterima darinya.” [Ali Imran: 85]

BAB FIRMAN ALLAH TA’ALA: “BARANGSIAPA MENCARI AGAMA SELAIN AGAMA ISLAM, MAKA SEKALI-KALI TIDAKLAH AKAN DITERIMA (AGAMA ITU) DARINYA.” (QS.ALI‘IMRON: 85)


Dan dari Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rosululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Amalan-amalan datang pada hari kiamat. Datanglah sholat, dia berkata: “Wahai Robbku, aku sholat.” Allah berkata, “Sungguh engkau berada di atas kebaikan.” Kemudian datang shodaqoh. Dia berkata, “Wahai Robbku, aku shodaqoh.” Allah berkata, “Engkau sungguh berada di atas kebaikan.” Lalu datang puasa. Dia berkata, “Wahai Robbku, aku puasa.” Allah berkata, “Sungguh engkau berada di atas kebaikan.” Kemudian datang seperti itu amalan-amalan (yang lainnya), lalu Allah berkata, “Engkau di atas kebaikan.” Kemudian datang Islam, dia berkata, “Wahai Robbku, Engkau adalah As-Salam, dan aku Islam.” Allah ‘Azza wa jalla berkata, “Sungguh engkau di atas kebaikan. Denganmu pada hari ini Aku mengambil dan denganmu Aku memberi. Maka Allah ‘Azza wa jalla berfirman di dalam kitab-Nya: “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali ‘Imron: 85). Diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

Dan dalam Ash-Shohih dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rosulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang beramal satu amalan yang tidak ada perintah kami atasnya, maka itu tertolak.”

03-Fadhlul Islam - Keutamaan Islam bagian 3: Bab Tafsir Islam

BAB TAFSIR ISLAM


Dan firman Allah ta’ala: “Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah, "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." (QS.Ali‘Imron:20)

Dan dalam Ash-Shohih dari ‘Umar bin Al-Khoththob radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rosulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda: “Islam itu engkau bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang hak kecuali Allah, dan Muhammad adalah rosul (utusan) Allah shallallahu ‘alaihi wa sallam, engkau menegakkan sholat, engkau menunaikan zakat, engkau berpuasa romadhon, dan engkau menunaikan haji ke baitullah jika engkau mampu mengadakan perjalanan ke sana.”

Dan dalam Ash-shohih dari Abu Huroiroh radhiyallahu‘anhu secara marfu’: “Seorang muslim itu adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya.”

Senin, 07 Mei 2012

02-Fadhlul Islam - Keutamaan Islam bagian 2: Bab Kewajiban Memeluk Islam

BAB WAJIB MASUK KE DALAM ISLAM

Dan firman Allah ta’ala: “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS.AliImron:85)

Dan firman Allah ta’ala: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” ( QS. AliImron: 19)

Dan firman Allah ta’ala: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya.” (QS.Al-An’am:153)

Mujahid berkata, “As-Subul (jalan-jalan) maksudnya adalah bid’ah-bid’ah dan syubhat-syubhat.”

Dan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Barangsiapa yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami, yang tidak berasal darinya, maka dia tertolak.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhori dan Muslim)

Dan dalam satu riwayat (yang lain): “Barangsiapa yang beramal satu amalan, yang tidak ada padanya perintah kami, maka ia tertolak.”

Dan Al-Imam Al-Bukhori meriwayatkan dari Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rosulullah shallallahu‘alaihi wa sallam berkata, “Setiap umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan (tidak mau).” Mereka bertanya, “Wahai Rosulullah, siapakah yang enggan?” Beliau menjawab, “Barangsiapa yang mentaatiku akan masuk surga, dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka dia telah enggan.”

Dan dalam Ash-Shohih dari Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Orang yang paling dibenci Allah ada tiga: orang yang melanggar kehormatan tanah harom, orang yang mengharapkan (untuk melanggengkan, menyebarkan atau menerapkan) sunnah jahiliyah dalam Islam, dan orang yang bersungguh-sungguh menuntut darah seorang tanpa cara yang haq untuk menumpahkan darahnya.” (Hadits ini diriwayatkan olehAl-Bukhori.)

Ibnu Taimiyyah berkata, “Sabda Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Sunnah Jahiliyyah’, masuk padanya semua perbuatan jahiliyyah mutlak dan muqoyyad (terbatas)”, maksudnya: jahiliyyah yang ada pada seseorang yang tidak ada pada orang lain, baik jahiliyyah karena mengikuti ahlul kitab atau penyembah berhala, atau yang lainnya dari setiap perbuatan yang menyelisihi ajaran yang dibawa para rosul.

Dan dalam Ash-Shohih dari Hudzaifah radhiyallahu 'anhu, dia berkata: “Wahai para qurro’, istiqomahlah, sehingga kalian telah jauh mendahului. Maka jika kalian mengambil jalan ke kanan dan ke kiri, sungguh kalian telah jauh tersesat.”

Dari Muhammad bin Wadhoh : bahwa dia masuk ke sebuah masjid, dan berhenti di kumpulan orang-orang, kemudian dia berkata: lalu dia menyebutkannya.

Dan dia berkata, telah menyampaikan kepada kami Sufyan bin ‘Uyainah dari Mujahid dari Asy-Sya’bi dari Masruq, dia berkata, ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
'anhu berkata, “Tiada satu tahun kecuali tahun yang sesudahnya lebih jelek darinya. Aku tidak mengatakan satu tahun lebih banyak turun hujan dari yang lain, dan satu tahun lebih subur dari yang lain, dan bukan seorang penguasa lebih baik dari penguasa yang lain, akan tetapi perginya ulama kalian dan orang-orang terbaik kalian, kemudian muncul kaum-kaum yang menganalogikan perkara-perkara dengan ro’yu-ro’yu mereka (akal-akal mereka), sehingga Islam hancur dan rusak.”

01-Fadhlul Islam - Keuatamaan Islam bagian 1: Bab Keutamaan Islam

BAB KEUTAMAAN ISLAM


Dan firman Allah ta’ala: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagi kalian.” (Bagian dari QS.Al-Maidah:3)

Dan firman Allah ta’ala: “Katakanlah: Hai manusia, jika kalian masih dalam keraguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kalian sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kalian.” (Bagian dari QS. Yunus:104)

Dan firman Allah ta’ala: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rosul-Nya, niscaya Allah memberikan rohmat-Nya kepada kalian dua bagian, dan menjadikan untuk kalian cahaya yang dengan cahaya itu kalian dapat berjalan dan Dia mengampuni kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al-Hadid:28)

Dan dalam Ash-Shohih dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Permisalan kalian (ummat Islam) dengan dua golongan ahlul kitab (yahudi dan nasrani), adalah seperti seorang yang memperkerjakan beberapa pekerja. Orang itu berkata, “Siapa yang mau bekerja untukku dari waktu pagi sampai pertengahan siang, dengan upah satu qiroth?” Kemudian yahudi melakukannya. Kemudian orang itu berkata, “Siapa yang mau bekerja untukku dari waktu pertengahan siang sampai waktu sholat ashar, dengan upah satu qiroth?” Kemudian nasrani melakukannya. Kemudian orang itu berkata, “Siapa yang mau bekerja untukku dari waktu ashar sampai waktu matahari tenggelam, dengan upah dua qiroth?” Kemudian kalian (umat Islam) melakukannya. Maka orang yahudi dan nasrani marah. Mereka berkata, “Kenapa kami lebih banyak pekerjaannya tetapi lebih sedikit upahnya?” Orang itu menjawab, “Apakah aku mengurangi hak kalian?” Mereka menjawab, “Tidak.” Orang itu berkata, “Itulah keutamaanku (anugerahku) yang aku berikan kepada orang yang aku kehendaki.”

Dan dalam Ash-Shohih juga dari Abu Huroiroh Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Allah menyesatkan dari hari jum’at orang-orang yang sebelum kita. Hari sabtu adalah bagi orang yahudi. Sedangkan hari ahad adalah untuk orang nasrani. Kemudian Allah mendatangkan kita dan memberi petunjuk kepada kita kepada hari jum’at. Kemudian Allah menjadikan hari jum’at, sabtu, dan ahad. Dan demikian pula mereka mengikuti kita pada hari kiamat. Kita adalah orang-orang akhir dari penduduk dunia, tetapi orang-orang awal pada hari kiamat.”

Dan dalam Ash-Shohih yang dibawakan secara mu’allaq (tanpa menyebutkan sanad kecuali sanad terakhir) dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Agama yang paling dicintai Allah adalah al-hanifiyah as-samhah (agama Islam yang lapang).”

Dan dari Ubay bin Ka’ab , beliau berkata, “Wajib atas kalian untuk mengikuti as-sabil (Islam) dan as-sunnah. Sesungguhnya tidaklah seorang hamba di atas as-sabil dan as-sunnah, kemudian mengingat Allah dan kedua matanya mengalirkan air mata karena rasa khosyah (takut) kepada Allah, akan disentuh oleh api neraka. Dan tidaklah seorang hamba di atas as-sabil dan as-sunnah, kemudian mengingat Allah dan merinding kulit-kulitnya karena rasa khosyah (takut) kepada Allah kecuali permisalan dia adalah seperti satu pohon yang kering daunnya. Ketika dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba pohon itu ditiup angin, sehingga daunnya berguguran, kecuali akan berguguran dosa-dosanya sebagaimana daun-daun itu berguguran dari pohon ini. Sesungguhnya sederhana dalam as-sabil dan as-sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam menyelisihi as-sabil dan as-sunnah.”

Dari Abu Darda’, dia berkata, “Duhai sungguh baiknya tidurnya orang-orang yang cerdik dan tidak puasanya mereka, bagaimana mereka mengalahkan bergadangnya orang yang dungu dan puasa mereka. Seukuran dzarroh kebaikan bersamaan dengan ketakwaan dan keyakinan itu lebih agung, lebih utama, dan lebih berat dari permisalan beberapa gunung ibadahnya orang-orang yang tertipu.”

Pembelaan

Download Audio dan Video Menyingkap Hakikat Wahabi oleh Ustad Dzulqarnain Muhammad Sunusi

Kajian Ilmiah MENYINGKAP HAKIKAT WAHABI PEMATERI: Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi [Pengasuh Pesantren As-Sunnah Makassar] WAKTU:...