Penulis : ‘Abdul
‘Aziz bin Muhammad bin ‘Ali al-‘Abdul Lathif.
Dalam usaha
melawan segala bentuk penentangan, kedustaan dan kekeliruan terhadap seruan
dakwah as-Salafiyyah yang diperjuangkan
oleh Syaikh al-Imam, maka para ulama’ as-salafiyah
rahimahumullah di berbagai negara dan
tempat bersama-sama berjihad di jalan Allah dengan menyebarkan ilmu (ta’lim)
dan mengeluarkan fatwa kepada umat islam. Diantara mereka yang terlibat
menjalankan usaha tersebut adalah:
Syaikh
al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah (m.1206 H). Beliau merupakan ulama’ yang pertama-tama
menulis untuk menjawab penentangan terhadap diri beliau serta seruan dakwahnya.
Ini terbukti, dimana Syaikh al-Imam telah menulis sebuah risalah yang berisi
jawaban serta penjelasan yang sangat jelas dan kokoh untuk menjawab risalah
dari saudaranya, Sulayman bin Abdul
Wahhab [245]. Selain itu, di dalam kumpulan karya beliau yang berjudul ar-rasaa-il asy-Syaikhsiyyah berisi
berbagai jawaban Syaikh al-Imam terhadap dakwaan para penentang yang disebutkan
dalam karya tulis mereka.
Syaikh
Ahmad bin Mani’ Rahimahullah (m.1186)
[246]. Beliau merupakan murid Syaikh al-Imam. Beliau mengarang sebuah risalah
untuk menjawab Abdullah bin Muwais,
salah seorang penentang dakwah salafiyyah.
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa al-Muwais memiliki sikap menghalang dan
meringan-ringankan urusan sholat berjamaah bagi umat Islam. Oleh sebab itu,
Syaikh Ahmad bin Mani’ menulis risalah untuk menjelaskan kewajiban menunaikan
sholat berjamaah dengan disertai dalil-dalil yang kokoh. Selain itu, beliau
juga merupakan pembela yang sangat gigih mempertahankan seruan dakwah Syaikh
al-Imam dengan mengemukakan bukti-bukti yang jelas dan meyakinkan. [247]
***
[245] Risalah
jawaban Syaikh al-Imam berjudul Mufid
al-Mustafid fi Hukmi Tariki al-Tauhid. Ibnu
Ghannnam menyebutkan risalah ini dengan judul lain. Begitu juga Syaikh Abdurrahman bin Hasan yang
telah menyebutkan risalah ini tetapi tidak menyatakan nama risalah tersebut
sebagaimana yang termaktub di dalam kitab ad-Durar as-saniyyah, Jil.9, hlm. 201.
[246] Beliau
adalah Ahmad bin Mani’ bin Ibrahim
at-Tamimi. Berasal dari Buldah
Ashiqar namun meninggal dunia di daerah ad-Dar’iyyah pada tahun 1186 H. silahkan lihat kitab ‘Ulama’ Najd, Jil. 1, hlm. 182.
[247] Silahkan
lihat kitab ‘Ulama’ Najd, Jil. 1,
hlm. 182-183.
***
Diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia dari "Membersihkan Salah Faham Terhadap Dakwah Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab Buku 1[Bahasa Malaysia]” hal.135-136
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel kami. Besar harapan kami untuk bisa membaca komentar para pengunjung. Dan berkomentar lah dengan nama (jangan anonim), dan jika berkenan isikan email/website anda supaya saya bisa mengunjungi balik anda semua. terima kasih.