Kamis, 03 Mei 2012

Kasyfu asy-Syubuhaat bagian 7: Syafaat Hanya Milik Allah Ta'ala

Kalau dia mengatakan: “Apakah engkau ‎mengingkari syafa’at Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan berlepas diri ‎dari padanya?‎"
Maka jawablah: “Saya sama sekali tidak ‎mengingkari syafa’at itu, juga tidak berlepas diri ‎darinya, bahkan saya meyakini, bahwa beliau Shalallahu'alaihi wasallam adalah ‎Asysyaafi’ (yang memberi syafa’at) dan Musyaffa’ ‎‎(mendapatkan hak memberi syafa’at dari Allah) dan ‎saya benar-benar mengharap syafa’at beliau itu.
Akan ‎tetapi, bagaimanapun juga semua syafa’at itu ‎kepunyaan Allah semata, sebagaimana yang ‎difirmankan-Nya:‎
قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا
Katakanlah:“Hanya kepunyaan Allah syafa’at itu ‎semua.” (Az Zumar: 44).‎
Dan tidak akan ada syafa’at itu kecuali sesudah ‎mendapatkan izin dari Allah. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:‎
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ
“Siapa yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah ‎tanpa izin-Nya?” (Al Baqarah: 255). ‎
Dan Nabi Shalallahu‘alaihi wasallam tidak akan dapat memberi syafa’at ‎terhadap seseorang kecuali sesudah Allah mengizinkan ‎untuk memberi syafa’at kepada orang itu, sebagaimana ‎Allah Ta'ala telah berfirman:‎
وَلا يَشْفَعُونَ إِلا لِمَنِ ارْتَضَى
‎“Dan mereka tidak memberi syafa’at melainkan ‎kepada orang yang diridhai Allah.” (Al-Anbiyaa’: 28).‎
Sedangkan Allah sendiri hanya ridha kepada ‎tauhid. Seperti yang difirmankan-Nya:‎
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ
‎“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, ‎maka sekali-sekali tidaklah akan diterima (agama itu) ‎dari padanya.” (Ali ‘Imran: 85).‎
Jadi, jika syafa’at itu semuanya kepunyaan Allah ‎dan tidak akan ada kecuali sesudah mendapatkan izin ‎Allah, sedang Nabi Shalallahu‘alaihi wasallam sendiri dan yang lainnya tidak ‎dapat memberi syafa’at terhadap seseorang sebelum ‎Allah mengizinkannya untuk memberi syafa’at kepada ‎seseorang itu, serta syafa’at itu hanya diizinkan untuk ‎ahli tauhid, maka dari sini menjadi jelas dan teranglah ‎bagi anda, bahwasanya syafa’at itu semuanya ‎kepunyaan Allah, dan saya akan memohon syafa’at itu ‎dari Dia. Untuk itu saya berdo’a:
اللهم لا تحرمني شفاعته، اللهم شفعه في
“Ya Allah, janganlah ‎engkau jadikan aku orang yang tak mendapatkan ‎bagian dari syafa’at Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, Ya Allah, berilah beliau ‎hak memberi syafa’at untukku,”
Dan do’a-do’a yang ‎sejenisnya"
------------------- 
فإن قال أتنكر شفاعة رسول الله وتبرأ منها فقل: لا أنكرها ولا أتبرأ منها، بل هو الشافع والمشفع وأرجو شفاعته، ولكن الشفاعة كلها لله كما قال تعالى: قُل لِّلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعاً [الزمر:44] ولا تكون إلا من بعد إذن الله كما قال عز وجل: مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ [البقرة:255]، ولا يشفع في أحد إلا من بعد أن يأذن الله فيه كما قال عز وجل: وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى [الأنبياء:28]، وهو لا يرضى إلا التوحيد كما قال تعالى: وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ [آل عمران:85]، فإذا كانت الشفاعة كلها لله ولا تكون إلا بعد إذنه ولا يشفع النبي ولا غيره في أحدٍ حتى ياذن الله فيه، ولا يأذن إلا لأهل التوحيد بين لك أن الشفاعة كلها لله، وأطلبها منه، وأقول: اللهم لا تحرمني شفاعته، اللهم شفعه في، وأمثال هذا.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel kami. Besar harapan kami untuk bisa membaca komentar para pengunjung. Dan berkomentar lah dengan nama (jangan anonim), dan jika berkenan isikan email/website anda supaya saya bisa mengunjungi balik anda semua. terima kasih.

Pembelaan

Download Audio dan Video Menyingkap Hakikat Wahabi oleh Ustad Dzulqarnain Muhammad Sunusi

Kajian Ilmiah MENYINGKAP HAKIKAT WAHABI PEMATERI: Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi [Pengasuh Pesantren As-Sunnah Makassar] WAKTU:...