Kamis, 03 Mei 2012

Kasyfu asy-Syubuhaat bagian 5: Tiga Syubhat Terbesar

Di antaranya adalah ucapan mereka: “Kami tidak menyekutukan Allah, bahkan kami bersaksi bahwa tiada yang menciptakan, yang memberi rezeki, yang memberi manfaat dan tidak ada yang memberi madharat kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan kami bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam itu tidak berkuasa menarik manfa’at bagi dirinya dan tidak pula menolak kemudharatan, apalagi syaikh Abdul Qadir atau lainnya. Akan tetapi, saya orang yang berdosa, dan sementara orang-orang shalih itu mempunyai jaah (pangkat/kedudukan ) di sisi Allah. Maka saya memohon kepada Allah dengan perantara mereka [1],"
Untuk itu anda harus jawab dengan jawaban yang sudah lewat (di atas), yaitu, bahwasanya orang-orang yang diperangi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mereka mengakui apa yang kamu sebutkan itu, mereka juga mengakui, bahwasanya berhala-berhala mereka tidak dapat mengatur urusan apapun, hanya saja mereka ingin dirinya kedudukan dan syafa’at (pertolongan), dan bacakan kepadanya dalil-dalil yang sudah disebutkan terdahulu oleh Allah dalam kitab-Nya [2] serta sudah diperjelas oleh Nya.
Jika dia mengatakan: “ayat-ayat itu kan turun untuk menerangkan tentang orang- orang yang menyembah berhala-berhala, bagaimana kalian menyamakan orang- orang shalih itu dengan berhala?"
Perkataan itu hendaklah anda jawab dengan apa yang sudah tertera di atas. Sebab, jika dia mengakui, bahwa orang-orang kafir itu bersaksi, bahwa seluruh Rububiyyah itu untuk Allah semata, dan mereka tidak menginginkan dari makhluk atau benda yang mereka tuju dalam pemujaan mereka itu selain syafa’at, hanya saja dia ingin sekedar membedakan antara perbuatan mereka dan perbuatannya dengan apa yang sudah ia tuturkan itu. Maka, katakan kepadanya bahwa di antara orang-orang kafir itu, ada yang berdo’a kepada orang-orang shalih dan berhala-berhala. Ada juga yang berdo’a kepada para wali, yang mana Allah Subhanahu wata'ala telah katakan tentang mereka:
أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ
“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb (Pemelihara) mereka. Siapa diantara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). (Al Isra’: 57).
Mereka berdo’a kepada Nabi 'Isa bin Maryam dan ibunya, padahal Allah Subhanahu wata'ala sudah berfirman:
مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلانِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
“Al-Masih (Isa) putera maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang sangat benar, keduanya biasa memakan Makanan. Perhatikan bagaimana kita menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (dari memperhatikan ayat-ayat itu).” (Al Maidah: 75).
Dan bacakan kepadanya firman Allah Ta’ala:
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلائِكَةِ أَهَؤُلاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ. قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُونِهِمْ بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ أَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُؤْمِنُونَ
“Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “apakah mereka ini dahulu menyembah kamu? “Malaikat-malaikat itu menjawab: maha suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka, bahkan mereka telah menyembah jin (syetan), kebanyakan mereka beriman kepada jin itu.” (Saba’: 40-41).
Dan juga firman Allah Ta’ala:
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ
“Hai ‘Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?” menjawab (Isa):“Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya)”. (Al Maidah:116).
Lalu katakan padanya: “kamu kini sudah tahu, bahwa Allah telah mengkafirkan orang yang menujukan pemujaannya kepada berhala-berhala. Dan Allah telah mengkafirkan orang yang menujukan pemujaannya kepada orang-orang shalih, dan orang-orang yang semacam itu telah diperangi oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam“.
Jika dia mengatakan: “Orang-orang kafirlah yang menginginkan dari orang-orang shalih itu, sedangkan saya bersaksi, bahwasanya Allah-lah yang memberi manfa’at, Yang memberi madharat, yang mengatur segala urusan. Saya tidak bermaksud kecuali Dia, sedangkan orang-orang shalih itu tidak memiliki kekuasaan apapun. Hanya saja saya bermaksud kepada mereka untuk mengharap dari Allah syafa’at mereka bagiku”.
Sebagai jawaban ucapan itu adalah: Bahwasanya ucapan seperti itu adalah sama persis dengan ucapan orang-orang kafir. Lantas bacakan kepadanya firman Allah Ta’ala:
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-sekatnya.” (Az Zumar: 3).
Dan firman Allah Ta’ala:
هَؤُلاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ
“Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” (Yunus:18).
Ketahuilah (wahai saudaraku seiman) bahwasanya ketiga syubhat (hujjah batil yang mereka anggap benar) itu [3] adalah syubhat yang paling besar yang ada pada mereka, untuk itu jika anda sudah ketahui, bahwasanya Allah sudah menjelaskan tiga hal itu di dalam kitab-Nya, dan anda pun sudah memahaminya dengan pemahaman yang baik, maka berbagai syubhat selain itu akan terasa lebih mudah dibanding tiga syubhat di atas.
____________
Footnote:
[1] Yakni dengan menjadikan orang-orang shalih itu sebagai washithah (perantara) antara dia dengan Allah Yang Maha Dekat lagi memperkenankan do’a hamba- hamba-Nya, hal ini yang ada pada para penyembah orang-orang mati, perbuatan itu kufur berdasarkan kesepakatan para ulama.
[2] Yakni ayat-ayat yang menunjukkan atas kekufuran orang-orang yang berdo’a kepada selain Allah baik itu orang-orang mati, batu dan lain-lain dengan penyembelihan- penyembelihan dan nadzar.
[3] Syubhat pertama: ucapan mereka: “kami tidak menyekutukan Allah”, kedua: ucapan mereka: “bahwa ayat-ayat itu turun tentang hal orang yang menyembah berhala,” dan syubhat yang ketiga: Ucapan mereka: “orang-orang kafir itulah yang menginginkan dari mereka (orang-orang yang shalih)…. Dst (lihat diatas).

------------------ 


منها قولهم: نحن لا نشرك بالله، بل نشهد أنه لا يخلق ولا يرزق ولا ينفع ولا يضر إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمداً لا يملك لنفسه نفعاً ولا ضراً، فضلاً عن عبد القادر أو غيره، ولكن أنا مذنب والصالحون لهم جاه عند الله، وأطلب من الله بهم ، فجاوبه بما تقدم وهو أن الذين قاتلهم رسول الله مُقرِّون بما ذكرت، ومُقرِّون بأن أوثانهم لا تدبر شيئاً وإنما أرادوا الجاه والشفاعة. واقرأ عليه ما ذكر الله في كتابه ووضحه.
فإن قال: هؤلاء الآيات نزلت فيمن يعبد الأصنام، كيف تجعلون الصالحين مثل الأصنام أم كيف تجعلون الأنبياء أصناماً؟ فجاوبه بما تقدم فإنه إذا أقر أن الكفار يشهدون بالربوبية كلها لله، وأنهم ما أرادوا ممن قصدوا إلا الشفاعة.
ولكن إذا أراد أن يفرق بين فعلهم وفعله بما ذكره، فاذكر له أن الكفار منهم من يدعو الصالحين والأصنام ومنهم من يدعو الأولياء الذين قال الله فيهم: أُولَـئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ [الإسراء:57]، ويدعون عيسى ابن مريم وأمه، وقد قال تعالى: مَّا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلاَنِ الطَّعَامَ انظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الآيَاتِ ثُمَّ انظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (75) قُلْ أَتَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرّاً وَلاَ نَفْعاً وَاللّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ [المائدة:76،75] واذكر له قوله تعالى: وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعاً ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ أَهَؤُلَاء إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ (40) قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنتَ وَلِيُّنَا مِن دُونِهِم بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ أَكْثَرُهُم بِهِم مُّؤْمِنُونَ [سبأ:41،40]، وقال تعالى: وَإِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنتَ قُلتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَـهَيْنِ مِن دُونِ اللّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ [المائدة:116]، الآية، فقل له: أعرفت أن الله كفر من قصد الأصنام، وكفر من قصد الصالحين وقاتلهم رسول الله .
فإن قال: الكفار يريدون منهم: وأنا أشهد أن الله هو النافع الضار لا أريد إلا منه والصالحون ليس لهم من الأمر شئ ولكن أقصدهم أرجو من الله شفاعتهم.
فالجواب: أن هذا قول الكفار سواء بسواءٍ فاقرأ عليه قوله تعالى: وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى [الزمر:3]، وقوله تعالى: وَيَقُولُونَ هَـؤُلاء شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللّهِ [يونس:18].
واعلم أن هذه الشبه الثلاث هي أكبر ما عندهم، فإذا عرفت أن الله وضحها في كتابه، وفهمتها فهماً جيداً فما بعدها أيسر منها.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel kami. Besar harapan kami untuk bisa membaca komentar para pengunjung. Dan berkomentar lah dengan nama (jangan anonim), dan jika berkenan isikan email/website anda supaya saya bisa mengunjungi balik anda semua. terima kasih.

Pembelaan

Download Audio dan Video Menyingkap Hakikat Wahabi oleh Ustad Dzulqarnain Muhammad Sunusi

Kajian Ilmiah MENYINGKAP HAKIKAT WAHABI PEMATERI: Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi [Pengasuh Pesantren As-Sunnah Makassar] WAKTU:...