BAB WAJIB MASUK KE DALAM ISLAM SECARA SEMUANYA DAN MENINGGALKAN
YANG SELAINNYA
Dan firman Allah ta’ala:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan.”
(QS.Al-Baqoroh:208)
Dan firman Allah ta’ala:
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah
beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan
sebelum kamu?” (QS.An-Nisa’: 60)
Dan firman Allah ta’ala:
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka
(terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu
terhadap mereka.” (QS.Al-An’am: 159)
Ibnu Abbas radhiyallahu‘anhuma
berkata tentang firman Allah: “Pada hari yang di waktu itu ada muka
yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram,”
(QS.Ali‘Imron:106): “Wajah-wajah ahlussunnah dan pemegang persatuan akan
menjadi putih, sedangkan wajah- wajah ahlu bid’ah dan pengikut perselisihan akan
menghitam.”
Dan dari ‘Abdullah bin
‘Amr, dia berkata, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh
akan datang pada umatku perkara yang datang pada Bani Isroil,seperti satu
sandal mengikuti yang lain. Sampai jika ada diantara mereka yang mendatangi
ibunya (menzinainya) dengan terang-terangan, maka sungguh pada umatku akan ada
orang yang melakukan hal itu. Sesungguhnya Bani Isroil berpecah menjadi 72
golongan, dan umatku akan berpecah menjadi 73 golongan. Semuanya di neraka
kecuali satu golongan.” Para shohabat
bertanya, “Siapakah satu golongan itu, wahai Rosulullah?” Beliau shallallahu
‘alaihiwa sallam menjawab: “Apa yang aku dan para shohabatku berada di
atasnya.”
Maka seorang mukmin yang mengharap pertemuan dengan
Allah, hendaknya memperhatikan perkataan ash-shodiqul masduq (yang benar dan dibenarkan)
dalam konteks ini khususnya sabda Rosulullah: “Apa yang aku dan para shohabatku
berada di atasnya.” Duhai andainya ada nasehat yang mencocoki hati-hati itu
dalam keadaan hidup.
Hadits itu diriwayatkan
oleh At-Tirmidzi, dan dia juga meriwayatkan dari hadits Abu Huroiroh dan
menshohihkannya, akan tetapi di dalamnya tidak ada penyebutan tentang neraka.
Penyebutan tentang neraka itu ada dalam hadits Mu’awiyah yang diriwayatkan oleh
Al-Imam Ahmad dan Abu Dawud, di dalamnya (ada lafadz): “Akan muncul di
antara umatku, beberapa kaum yang dijangkiti oleh hawa-hawa nafsu sebagaimana
penyakit anjing gila menjangkiti penderitanya yang tidak ada satu uratpun
bahkan satu persendianpun melainkan dijangkiti olehnya.”
Dan telah lewat sabda Rosulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Orang yang mengharapkan (untuk
melanggengkan, menyebarkan, atau menerapkan) sunnah jahiliyah dalam Islam.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel kami. Besar harapan kami untuk bisa membaca komentar para pengunjung. Dan berkomentar lah dengan nama (jangan anonim), dan jika berkenan isikan email/website anda supaya saya bisa mengunjungi balik anda semua. terima kasih.