Halaman

Kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab

Kamis, 19 September 2013

Seputar Isu Wahabi (5): Wahabi Membunuhi Ulama'? Wahabi dan Sufi?


RI : Betulkah Wahabi menguasai Makkah dan Madinah dengan berbagai cara sampai banyak ulama menjadi korban?

AF : Pertama, Ahlus Sunnah yang dikenal dengan “Wahabi” bukanlah manusia badui yang jahil. Mereka melakukan dakwah dan peperangan berdasarkan bimbingan wahyu. Kedua, dikatakan bahwa banyak ulama menjadi korban. Nah, ulama siapa dulu? Kalau ulama pembela kesyirikan, maka mereka diperangi setelah tegaknya hujjah[7]. Mereka telah dinasihati dan disampaikan hujjah, namun mereka tetap melawan, bahkan memerangi bendera tauhid yang dikibarkan oleh Syaikh.[8]

RI : Ada berita tersebar bahwa Ahlus Sunnah yang digelari Wahabi oleh kaum sufi, katanya ingin menghilangkan makam Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-. Menurut Ustadz Abul Fadhilah apakah ini benar?!

AF : Jelas ini berita bohong. Ini salah satu berita bohong yang disandarkan kepada Ahlus Sunnah yang dikenal dengan istilah “Wahabi”. Andaikan makam Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- mau dihilangkan oleh mereka, maka dari dulu sejak mereka berkuasa, maka pasti mereka sudah hilangkan. Tapi realita tidak demikian. Kubur Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- sampai hari ini masih ada dan mereka jaga dari segala macam makar dan perbuatan jahiliah. Makanya, hari ini kalau anda ke Madinah, anda akan melihat beberapa petugas di sekitar makam Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- demi menjaganya dari hal-hal itu.

Berita itu hanya fitnah dan kabar miring yang tak perlu ditoleh. Masak Ahlus Sunnah mau menghilangkan kubur Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-??!

Sungguh berita ini amat menyakitkan orang-orang Saudi, bila mereka mendengarkannya. Bahkan seluruh orang beriman akan sakit hati jika mendengarkan berita bohong ini jika disandarkan kepada Saudi, sementara mereka bersih darinya.

Allah -Azza wa Jalla- berfirman,

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا  [الأحزاب/58

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka (yang menyakiti) telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”. (QS. Al-Ahzaab : 58)

Allah -Ta’ala-berfirman,

إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ (15) وَلَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُمْ مَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَذَا سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ (16) يَعِظُكُمَ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (17)  [النور/15-18

“(Ingatlah) diwaktu kalian menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut, dan kalian katakan dengan mulut kalian apa yang tidak kalian ketahui sedikitpun, dan kalian menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal di sisi Allah adalah (perkara yang sangat) besar.” (QS. An-Nur:15)
***

[7] Mungkin juga mereka diperangi, karena mereka lebih dulu memerangi. Masak tinggal diam tidak membela diri?!! Karena di zaman itu Ahlus Sunnah sering difitnah sampai banyak orang yang membencinya, bahkan memeranginya.

[8] Lihat Ad-Durar As-Saniyyah fi Al-Ajwibah An-Najdiyyah (1/102-104) dalam bab : tentang surat beliau dalam membantah tuduhan bahwa Raja Muhammad bin Su’ud dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab memerangi semua orang, baik alim, maupun jahil.
***

Dari wawancara Redaksi al-Ihsan dengan Al-Ustadz Abul Fadhilah Al-Makassariy

http://pesantren-alihsan.org/meluruskan-wawancara-habib-ali-hasan-bahar-seputar-isu-wahabi.html

2 komentar:

Terima kasih telah membaca artikel kami. Besar harapan kami untuk bisa membaca komentar para pengunjung. Dan berkomentar lah dengan nama (jangan anonim), dan jika berkenan isikan email/website anda supaya saya bisa mengunjungi balik anda semua. terima kasih.