Halaman

Kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab

Selasa, 29 Mei 2012

07-Fadhlul Islam - Keutamaan Islam bagian 7: Bab Kewajiban Memeluk Islam Secara Sempurna dan Meninggalkan (Agama) Lain

BAB WAJIB MASUK KE DALAM ISLAM SECARA SEMUANYA DAN MENINGGALKAN YANG SELAINNYA


Dan firman Allah ta’ala: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan.” (QS.Al-Baqoroh:208)

Dan firman Allah ta’ala: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu?” (QS.An-Nisa’: 60)

Dan firman Allah ta’ala: “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka.” (QS.Al-An’am: 159)

Ibnu Abbas radhiyallahu‘anhuma berkata tentang firman Allah: “Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram,” (QS.Ali‘Imron:106): “Wajah-wajah ahlussunnah dan pemegang persatuan akan menjadi putih, sedangkan wajah- wajah ahlu bid’ah dan pengikut perselisihan akan menghitam.”

Dan dari ‘Abdullah bin ‘Amr, dia berkata, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh akan datang pada umatku perkara yang datang pada Bani Isroil,seperti satu sandal mengikuti yang lain. Sampai jika ada diantara mereka yang mendatangi ibunya (menzinainya) dengan terang-terangan, maka sungguh pada umatku akan ada orang yang melakukan hal itu. Sesungguhnya Bani Isroil berpecah menjadi 72 golongan, dan umatku akan berpecah menjadi 73 golongan. Semuanya di neraka kecuali satu golongan.”  Para shohabat bertanya, “Siapakah satu golongan itu, wahai Rosulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihiwa sallam menjawab: “Apa yang aku dan para shohabatku berada di atasnya.”  

Maka seorang mukmin yang mengharap pertemuan dengan Allah, hendaknya memperhatikan perkataan ash-shodiqul masduq (yang benar dan dibenarkan) dalam konteks ini khususnya sabda Rosulullah: “Apa yang aku dan para shohabatku berada di atasnya.” Duhai andainya ada nasehat yang mencocoki hati-hati itu dalam keadaan hidup.

Hadits itu diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dan dia juga meriwayatkan dari hadits Abu Huroiroh dan menshohihkannya, akan tetapi di dalamnya tidak ada penyebutan tentang neraka. Penyebutan tentang neraka itu ada dalam hadits Mu’awiyah yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dan Abu Dawud, di dalamnya (ada lafadz): “Akan muncul di antara umatku, beberapa kaum yang dijangkiti oleh hawa-hawa nafsu sebagaimana penyakit anjing gila menjangkiti penderitanya yang tidak ada satu uratpun bahkan satu persendianpun melainkan dijangkiti olehnya.”

Dan telah lewat sabda Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Orang yang mengharapkan (untuk melanggengkan, menyebarkan, atau menerapkan) sunnah jahiliyah dalam Islam.”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel kami. Besar harapan kami untuk bisa membaca komentar para pengunjung. Dan berkomentar lah dengan nama (jangan anonim), dan jika berkenan isikan email/website anda supaya saya bisa mengunjungi balik anda semua. terima kasih.