Halaman

Kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab

Jumat, 27 April 2012

Dalaailu at-Tauhid bagian 7: Tuliskan Suatu Nasihat -semoga Allah memberi manfaat dengannya –untukku (selesai)


Pertama, Aku wasiatkan kepadamu agar selalu memperhatikan apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dari sisi Allah –Tabaaraka wa Ta’ala-.  Karena hal yang datang dari sisi Allah sangat dibutuhkan oleh seluruh manusia.
Beliau tidak meninggalkan sesuatu pun yang akan mendekatkan manusia kepada Allah dan surga-Nya kecuali beliau memerintah manusia kepadanya. Dan tidak ada sesuatu pun yang menjauhkan manusia dari Allah dan mendekatkan pada siksa dan adzab kecuali beliau telah larang dan peringatkan manusia darinya. Maka, kelak  Allah menegakkan bukti-bukti atas manusia pada hari Kiamat, dan manusia tidak akan memiliki alasan apapun setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Allah azza berfirman tentang rasulullah dan saudara-saudara beliau dari kalangan para rasul.

[teks arab]
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” ( An-Nisaa’: 163-165)
Hal terbesar yang dibawa oleh Rasulullah, yang juga merupakan perintah pertama untuk manusia adalah: mengesakan Allah semata tiada sekutu bagi-Nya dan mengikhlaskan seluruh amalan hanya untuk Allah Azza wa Jalla. Sebagaiman firman Allah Ta’ala:
[teks arab]
“Wahai orang yang berselimut! Bangkitlah dan peringatkanlah! Dan Rabbmu agungkanlah.” (Al-Mudatsir: 1-3)
Makna, “Dan Rabbmu agungkanlah” yaitu : Muliakanlah Rabbmu dengan Tauhid dan mengikhlaskan seluruh ibadah hanya kepada-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan perintah ini ada sebelum perintah shalat, zakat, shaum, haji dan lain- lain dari syariat islam.
Sedangkan makna: “Bangkitlah dan berilah peringatan” yaitu peringatkan manusia dari bahaya mempersekutukan-Nya (berbuat syirik) dalam beribadah kepada Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya. Larangan ini sebelum adanya larangan –larangan berzina, mencuri, riba’, menzalimi manusia, dan larangan lainnya yang termasuk dari dosa-dosa besar.
Dasar ini merupakan prinsip paling agung dan terpenting dari agama, dimana Allah azza wa jalla ciptakan makhluk karena hal ini. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
[teks arab]
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (Adz-Dzariyaat: 56)
Dan karena hal ini pula Allah utus Rasul–rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya. Sebagaiman firman Allah Ta’ala:
[teks arab]
“Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Thaghut.’” (An-Nahl: 36)
Oleh karena itu pula, manusia masing-masing berkelompok antara yang mukmin dan yang kafir. Barangsiapa yang menemui Allah pada Hari Kiamat dalam keadaan tidak meyekutukan Allah dan dia seorang yang bertauhid, dia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang menghadap Allah dengan membawa dosa syirik, maka dia akan masuk neraka.
Inilah makna ucapanmu Laa Ilaaha Illalllah. Tidak ada ilaah yang berhak disembah kecuali Allah. Ilaah (sesembahan) yang do’a harapan, pemberian kebaikan, dan menolak kemudaratan, takut, dan berserah diri, hanya ditujukan kepada-NYa.
Wallahu Ta’ala A’lam bish shawaab.
-----------



Selessai diketik ulang,
Surakarta, 27 April jam 10:27 WIB di Masjid Hidayatullah
Admin Maktabah at-Tamimi



Abdurahman Baharudin Wahid
http://maktabah-attamimi.blogspot.com





اكتب لي كلاماً ينفعني الله به.
أول ما أوصيك به: الالتفات إلى ما جاء به محمد صلى الله علية وسلم من عند الله تبارك وتعالى، فإنه جاء من عند الله بكل ما يحتاج إليه الناس، فلم يترك شيئاً يقربهم إلى الله وإلى جنته إلا أمرهم به، ولا شيئاً يبعدهم من الله ويقربهم إلى عذابه إلا نهاهم وحذرهم عنه. فأقام الله الحجة على خلقه إلى يوم القيامة، فليس لأحد حجة على الله بعد بعثة محمد صلى الله علية وسلم.
قال الله عز وجل فيه وفي إخوانه من المرسلين: إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِن بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطِ وَعِيسَى وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُوراً (163) وَرُسُلاً قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلاً لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللّهُ مُوسَى تَكْلِيماً (164) رُّسُلاً مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزاً حَكِيماً [النساء:163-165].
فأعظم ما جاء به من عند الله وأول ما أمر الناس به توحيد الله بعبادته وحده لا شريك له، وإخلاص الدين له وحده كما قال عز وجل: يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنذِرْ (2) وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ [المدثر:1-3] ومعنى قوله: وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ أي: عظم ربك بالتوحيد وإخلاص العبادة له وحده لا شريك له. وهذا قبل الأمر بالصلاة والزكاة والصوم والحج وغيرهن من شعائر الإسلام.
ومعنى قُمْ فَأَنذِرْ أي: أنذر عن الشرك في عبادة الله وحده لا شريك له. وهذا قبل الإنذار عن الزنا والسرقة والربا وظلم الناس وغير ذلك من الذنوب الكبار.
وهذا الأصل هو أعظم أصول الدين وأفرضها، ولأجله خلق الله الخلق، كما قال تعالى: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ [الذاريات:56].
ولأجله أرسل الله الرسل وأنزل الكتب، كما قال تعالى: وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ [النحل:36].
ولأجله تفرق الناس بين مسلم وكافر، فمن وافى الله يوم القيامة وهو موحد لا يشرك به شيئاً دخل الجنه، ومن وافاه بالشرك دخل النار، وإن كان من أعبد الناس. وهذا معنى قولك: ( لا إله إلا الله )، فإن الإله هو الذي يدعى ويرجى لجلب الخير ودفع الشر، ويخاف منه ويتوكل عليه.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel kami. Besar harapan kami untuk bisa membaca komentar para pengunjung. Dan berkomentar lah dengan nama (jangan anonim), dan jika berkenan isikan email/website anda supaya saya bisa mengunjungi balik anda semua. terima kasih.